Berikutbeberapa contoh bahan pencemar yang paling sering dihasilkan dan dilepaskan ke udara: 1. Gas SO dan SO 2. Sulfur monoksida (SO) dan sulfur dioksida (SO 2) adalah gas belerang yang bisa menjadi polutan bagi udara. Bentuk gas belerang yang melakukan kontak dengan nitrogen oksida akan menghasilkan senyawa asam. Salahsatunya dapat mengganggu kesehatan dan menimbulkan berbagai penyakit. Berikut beberapa dampak dari pencemaran udara yang perlu Anda ketahui. 1. Mengganggu Kesehatan Makhluk Hidup. Akibat pencemaran udara ini tidak jauh dari permasalahan tentang kesehatan, baik itu untuk manusia hingga hewan. Efekpencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian. Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3 udara. 2. Pencemaran air Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai Pencemaranudara tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya polusi udara tersebut. Pencemaran udara bisa terjadi secara alami, tetapi sebagian besar terjadi karena tindakan manusia. Berikut beberapa penyebab pencemaran udara yang diakibatkan faktor manusia dan alam: 1. Abu Polutan Letusan Gunung Berapi. . Pencemaran udara adalah pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pencemaran yang berasal dari pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran sampah, sisa pertanian, dan peristiwa alam seperti kebakaran hutan, letusan gunung api yang mengeluarkan debu, gas, dan awan panas Undang-Undang Tahun 2007 Tentang Pencemaran Lingkungan. Menurut Peraturan Pemerintah tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara, bahwa pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Sedangkan menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1407 tahun 2002 tentang Pedoman Pengendalian Dampak Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia. Berikut definisi dan pengertian pencemaran udara dari beberapa sumber buku Menurut Soemarno 1999, pencemaran udara merupakan masuknya zat pencemar gas beracun dan aerosol ke dalam atmosfer sehingga melampaui batas ambangnya dan mengganggu kehidupan, hewan, dan tumbuhan. Menurut Wardhana 2004, pencemaran udara adalah adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan terjadinya perubahan susunan komposisi udara dari susunan atau keadaan normalnya. Menurut Seinfeld dan Pandis 2006, pencemaran udara adalah kondisi atmosfer ketika suatu substansi konsentrasi pencemar melebihi batas konsentrasi udara ambien normal yang menyebabkan dampak terukur pada manusia, hewan tumbuhan dan material. Menurut Mukono 2008, pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia yang dapat dihitung dan diukur serta dapat memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi dan material. Jenis-jenis Pencemaran Udara Menurut Sunu 2001, pencemaran udara dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu a. Berdasarkan bentuk Berdasarkan bentuk zatnya, pencemaran udara dibagi menjadi dua jenis, yaitu Gas, adalah uap yang dihasilkan dari zat padat atau zat cair karena dipanaskan atau menguap sendiri. Contohnya CO2, CO, SOx, NOx. Partikel, adalah suatu bentuk pencemaran udara yang berasal dari zarah-zarah kecil yang terdispersi ke udara, baik berupa padatan, cairan, maupun padatan dan cairan secara bersama-sama. Contohnya debu, asap, kabut, dan lain-lain. b. Berdasarkan tempat Berdasarkan tempat terjadinya, pencemaran udara dibagi menjadi dua jenis, yaitu Pencemaran udara dalam ruang indoor air pollution yang disebut juga udara tidak bebas seperti di rumah, pabrik, bioskop, sekolah, rumah sakit, dan bangunan lainnya. Biasanya zat pencemarnya adalah asap rokok, asap yang terjadi di dapur tradisional ketika memasak, dan lain-lain. Pencemaran udara luar ruang outdoor air pollution yang disebut juga udara bebas seperti asap asap dari industri maupun kendaraan bermotor. c. Berdasarkan gangguan atau efeknya terhadap kesehatan Berdasarkan gangguan atau efeknya terhadap kesehatan, pencemaran udara dibagi menjadi empat jenis, yaitu Irritansia, adalah zat pencemar yang dapat menimbulkan iritasi jaringan tubuh, seperti SO2, Ozon, dan Nitrogen Oksida. Aspeksia, adalah keadaan dimana darah kekurangan oksigen dan tidak mampu melepas Karbon Dioksida. Gas penyebab tersebut seperti CO, H2S, NH3, dan CH4. Anestesia, adalah zat yang mempunyai efek membius dan biasanya merupakan pencemaran udara dalam ruang. Contohnya; Formaldehide dan Alkohol. Toksis, adalah zat pencemar yang menyebabkan keracunan. Zat penyebabnya seperti Timbal, Cadmium, Fluor, dan Insektisida. d. Berdasarkan susunan kimia Berdasarkan susunan kimianya, pencemaran udara dibagi menjadi dua jenis, yaitu Anorganik, adalah zat pencemar yang tidak mengandung karbon seperti asbestos, ammonia, asam sulfat, dan lain-lain. Organik, adalah zat pencemar yang mengandung karbon seperti pestisida, herbisida, beberapa jenis alkohol, dan lain-lain. e. Berdasarkan asalnya Berdasarkan asalnya, pencemaran udara dibagi menjadi dua jenis, yaitu Primer, adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan langsung ke udara yang menyebabkan konsentrasinya meningkat dan membahayakan. Contohnya CO2, yang meningkat diatas konsentrasi normal. Sekunder, adalah senyawa kimia berbahaya yang timbul dari hasil reaksi antara zat polutan primer dengan komponen alamiah. Contohnya Peroxy Acetil Nitrat PAN. Sumber Pencemaran Udara Menurut Slamet 2009, terdapat beberapa sumber pencemar yang dapat menimbulkan penurunan kualitas udara, yaitu sebagai berikut Sumber titik. Sumber titik adalah sumber yang diam yang tergolong dalam sumber tidak bergerak yaitu berupa cerobong asap yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan industri. Misalnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang berbahan bakar batu bara. Sumber mobil. Sumber mobil yang dimaksudkan yaitu sumber yang bergerak berasal dari kendaraan bermotor dan lain sebagainya yang menghasilkan pembakaran yang berakibat terhadap pencemaran udara. Sumber area. Sumber area adalah sumber sumber yang berasal dari pembakaran terbuka di daerah permukiman, pedesaan dan lain–lain misalnya pembakaran sampah. Menurut Kastiyowati 2001, sumber pencemaran udara berbentuk gas berasal dari zat berikut ini Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida SO2, Hidrogen Sulfida H2S dan Sulfat Aerosol. Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida N2O, Nitrogen Monoksida NO, Amoniak NH3 dan Nitrogen Dioksida NO2. Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida CO2, Karbon Monoksida CO, Hidrokarbon. Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap. Faktor yang Mempengaruhi Pencemaran Udara Menurut Junaidi 2002, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pencemaran udara, yaitu Suhu udara. Suhu udara dapat mempengaruhi konsentrasi pencemar udara. Suhu udara yang tinggi menyebabkan udara makin renggang sehingga konsentrasi pencemar menjadi makin rendah. Sebaliknya pada suhu yang dingin keadaan udara makin padat sehingga konsentrasi pencemar di udara tampaknya makin tinggi. Kelembapan. Kelembapan udara dapat mempengaruhi konsentrasi pencemar di udara. Pada kelembapan yang tinggi maka kadar uap air di udara dapat bereaksi dengan pencemar udara, menjadi zat lain yang tak berbahaya atau menjadi pencemar sekunder. Tekanan udara. Tekanan udara dapat mempercepat atau menghambat terjadinya suatu reaksi kimia antara pencemar dengan zat pencemar di udara atau zat-zat yang ada di udara, sehingga pencemar udara dapat bertambah maupun berkurang. Angin. Angin adalah udara yang bergerak. Akibat pergerakan udara maka akan terjadi suatu proses penyebaran sehingga dapat mengakibatkan pengenceran dari bahan pencemaran udara, sehingga kadar suatu pencemar pada jarak tertentu sumber akan mempunyai kadar yang berbeda. Sinar matahari. Sinar matahari juga mempengaruhi kadar pencemar udara, karena dengan adanya sinar matahari tersebut maka beberapa pencemar di udara dapat dipercepat atau diperlambat reaksinya dengan zat-zat lain di udara sehingga sehingga kadarnya dapat berbeda menurut banyaknya sinar matahari yang menyinari bumi. Curah hujan. Curah hujan yang merupakan suatu partikel air di udara yang bergerak dari atas jatu ke bumi, dapat menyerap pencemar gas tertentu kedalam partikel air, serta dapat menangkap partikel debu baik yang inert maupun partikel debu yang lain, menempel pada partikel air dan di bawa jatuh ke bumi. Efek Bahaya Pencemaran Udara Menurut Mukono 2008, pencemaran udara memiliki efek dan dampak yang berbahaya bagi lingkungan dan mahluk hidup, antara lain adalah sebagai berikut a. Efek terhadap kondisi fisik atmosfer Efek negatif bahan pencemar udara terhadap kondisi fisik atmosfer antara lain gangguan jarak pandang visibility, memberikan warna tertentu pada atmosfer, mempengaruhi struktur dari awan, mempengaruhi keasaman air hujan, mempercepat pemanasan atmosfer. b. Efek terhadap faktor ekonomi Efek negatif bahan pencemar udara terhadap faktor yang berhubungan dengan ekonomi antara lain, meningkatnya biaya rehabilitasi karena rusaknya bahan keropos dan meningkatnya biaya pemeliharaan pelapisan, pengecatan. c. Efek terhadap vegetasi Efek negatif bahan pencemar udara terhadap kehidupan vegetasi antara lain ialah perubahan morfologi, pigmen, dan kerusakan fisiologi sel tumbuhan terutama pada daun, dapat mempengaruhi pertumbuhan vegetasi, mempengaruhi proses reproduksi tanaman, mempengaruhi komposisi komunitas tanaman, dapat terjadi akumulasi bahan pencemar pada vegetasi tertentu, misalnya lumut kerak dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut. d. Efek terhadap kehidupan binatang Efek terhadap kehidupan binatang, baik binatang peliharaan maupun bukan, dapat terjadi karena adanya proses bioakumulasi dan keracunan bahan berbahaya. Sebagai contoh adalah terjadinya migrasi burung karena udara ambien terpapar oleh gas SO2. e. Efek estetik Efek estetik yang diakibatkan adanya bahan pencemar udara antara lain timbulnya bau dan adanya lapisan debu pada bahan yang mengakibatkan perubahan warna permukaan bahan dan mudahnya terjadi kerusakan bahan tersebut. Pencegahan Pencemaran Udara Terdapat beberapa usaha yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap bahaya pencemaran udara, yaitu sebagai berikut Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan. Memperbanyak tanaman hijau di daerah polusi udara tinggi, maupun di sekitar tempat tinggal dan merawatnya. Karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai indikator pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain. Menggunakan transportasi massal seperti bus,angkutan kota,kereta api dan lain-lain untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya. Juga dapat menggunakan transportasi ramah lingkungan seperti becak, dokar, sepeda atau berjalan kaki apabila jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh. Mematuhi batas kecepatan dan jangan membawa beban terlalu berat di kendaraan agar pemakaian bensin lebih efektif,dan lain-lain. Daftar Pustaka Soemarno, Sri Hartati. 1999. Meteorologi Pencemaran Udara. Bandung ITB. Wardhana, Wisnu. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta Andi Offset. Seinfeld, dan Pandis, 2006. Atmospheric Chemistry And Physics From Air Pollution To Climate Change. New Jersey John Wiley & Sons. Mukono, 2008. Pencemaran Udara dan Pengaruhnya Terhadap Gangguan Saluran Pernafasan. Surabaya Airlangga University Press. Sunu, Pramudya. 2001. Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001. Jakarta Grasindo. Slamet, 2009. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta Gadjah Mada University Press. Kastiyowati, I. 2001. Dampak dan Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara. Jakarta Puslitbang Tek Balitbang Dephan. Junaidi. 2002. Skripsi Analisis Kwantitatif Kadar Debu PT. Semen Andalas Indonesia di Lingkungan AKL DEPKES RI Banda Aceh. Medan Universitas Sumatera Utara. Jakarta - Pencemaran lingkungan environmental pollution adalah terkontaminasinya komponen fisik dan biologis dari sistem bumi dan atmosfer sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem tersebut bisa berasal dari kegiatan manusia ataupun proses alam, yang menyebabkan kualitas lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup memberi penjelasan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah menurut modul Kemdikbud Biologi Kelas X karya Khoirul Huda, pencemaran diartikan sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran disebut polutan bahan pencemar. Zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila jumlahnya telah melebihi batas normal, yang berada pada waktu dan tempat yang tidak pencemar dikenal juga dengan istilah limbah sampah. Limbah merupakan bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, seperti kegiatan rumah tangga yang kehadirannya dapat berdampak negatif bagi sifatnya limbah dapat digolongkan menjadi limbah cair, limbah padat, limbah daur ulang, limbah organik, dan limbah bahan berbahaya beracun B3.Pencemaran AirPencemaran air merupakan terjadinya perubahan penurunan kualitas air di suatu tempat perairan seperti laut, sungai, danau, dan air terjadinya pencemaran air -Pembuangan hasil bekas limbah industri, rumah tangga, ke perairan. -Adanya partikel-partikel tanah di perairan, akibat adanya bahan peledak dan racun dalam kegiatan menangkap ikan. -Tumpahannya minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas UdaraPencemaran udara adalah masuk dan bercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfer, sehingga memunculkan polusi terjadinya pencemaran udara -Bebasnya karbon monoksida CO dan karbon dioksida CO2 ke udara, yang dapat berasal dari asap kendaraan, asap pembakaran atau kebakaran, asap rokok, asap cerobong asap vulkanik dari aktivitas letusan gunung berapi, sehingga dapat menebarkan partikel-partikel debu ke udara. -Bebasnya partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur ke udara, akibat asap dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik. -Adanya Chloro Fluoro Carbon CFC, dari hasil kebocoran mesin pendingin seperti kulkas dan AC Tanah DaratPencemaran tanah atau darat merupakan penurunan kualitas tanah akibat masuknya ke dalam polutan ke lingkungan tanah, berupa zat kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan terjadinya pencemaran tanah terbagi menjadi 3 golongan yaituLimbah domestik, yaitu limbah yang berasal dari kegiatan manusia. Umumnya, limbah domestik berupa sampah basah atau organik yang mudah industri, yaitu limbah padat berupa lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan, seperti sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, dan pertanian, biasanya berasal dari pestisida atau DDT Dikloro Difenil Trikloroetana yang digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman. Limbah pertanian ini juga merupakan jenis pencemaran lingkungan. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] pal/pal Saat suatu lingkungan tercemar, tentu terdapat parameter yang menjadi indikator bahwa lingkungan tersebut tercemar. Selain dari beberapa kondisi yang terlihat secara kasat mata, terdapat juga kondisi yang tidak kasat mata. Parameter pencemaran lingkungan perlu dilakukan monitoring dan pengujian secara rutin oleh industri untuk mengetahui dampak pencemaran yang terjadi. Pencemaran terjadi akibat dari kegiatan manusia. Termasuk proses aktivitas industri yang membuang limbah secara tidak bertanggungjawab. Sehingga menyebabkan pencemaran di lingkungan sekitar. Selain itu, pencemaran juga bisa terjadi akibat ulah masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan. Seperti membuang ke lahan kosong, sumber air, dan udara seperti membakar sampah. Ada beberapa parameter yang digunakan dalam proses monitoring lingkungan. Parameter ini menjadi acuan dalam pengukuran lingkungan. Apa saja parameter yang digunakan? Parameter lingkungan harus dipantau sesuai dengan persyaratan yang yang ditentukan oleh regulasi. Secara luas, parameter pencemaran lingkungan diklasifikasikan menjadi empat kelompok. Baca Juga Definisi Polutan Udara Parameter & Fakta Penting Parameter Kimia Parameter kimia adalah parameter yang menjadi acuan dari sisi kimia, meliputi Karbon Dioksida CO2, pH, alkalinitas, fosfor, dan aktivitas berat yang menimbulkan efek kimia. Parameter Biokimia Parameter ini meliputi Biochemical Oxygen Demand atau BOD. BOD menjadi salah satu indikator dalam pengukuran pencemaran air. Untuk mengukur kadar oksigen terlarut dalam air, melalui penguraian bahan organik dari mikroorganisme. Parameter Fisik Parameter fisik adalah parameter yang terlihat, seperti temperatur, warna, rasa, bau, kejernihan, dan kandungan bahan radioaktif. Parameter Biologi Parameter Biologi juga menjadi acuan dalam pengukuran parameter limbah lingkungan. Biasanya mengukur mikroorganisme seperti bakteri, virus, bentos, dan plankton. Setiap unsur lingkungan bisa dilakukan pengujian untuk mengukur kadar pencemaran. Seperti pada lahan, air, dan udara. Oleh karena itu, perlu diukur secara rutin untuk mengetahui kadarnya. Parameter Keberlanjutan yang Perlu Diukur Industri Menjadi industri yang ramah lingkungan memang tidak mudah, Anda juga perlu mempertimbangkan kelestarian lingkungan dengan mempertimbangkan beberapa metrik berikut ini Risiko Iklim Risiko iklim menjadi parameter yang perlu diukur oleh industri dalam memperhitungkan perubahan lingkungan ataupun perubahan iklim dari aktivitas industri. Perusahaan perlu menganalisa apa saja risiko iklim yang terjadi akibat dari kegiatan yang dilakukan. Bisnis juga perlu menganalisa mengenai hal ini, karena risiko iklim akan berdampak pada keuangan bisnis di masa depan. Masih banyak pebisnis yang tidak memiliki pandangan luas mengenai dampak risiko iklim terhadap bisnis mereka. Pemanasan global yang terjadi memang tidak terlepas dari kegiatan bisnis yang dilakukan. Oleh sebab itu, CEO dan para Pemimpin bisnis perlu memiliki kebijakan yang tepat dalam membuat kebijakan bisnis yang tepat untuk membangun bisnis ramah lingkungan. Emisi Karbon Source Emisi karbon menjadi perjanjian yang sudah disepakati oleh negara-negara yang hadir di Konferensi Paris pada 2015 untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya terhadap lingkungan. Perusahaan perlu mengurangi emisi karbon dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam aktivitas industri yang dilakukan. Perlunya melakukan upaya untuk meningkatkan efisiensi energi, bermigrasi ke energi terbarukan, dan beralih dari batubara ke energi terbarukan. Konsumsi Energi Pemakaian energi yang tidak efektif menjadi salah satu penyebab kerusakan lingkungan. Serta menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca dan senyawa lain yang merugikan lingkungan. Oleh karena itu, konsumsi energi yang dijalankan oleh setiap perusahaan memang penting, tetapi juga menjadi salah satu parameter pencemaran lingkungan yang perlu diuji lebih lanjut secara rutin. Untuk melakukan pengujian memang banyak industri yang tidak bisa melakukannya sendiri, oleh karena itu perlu menggandeng Laboratorium Lingkungan seperti A3 Laboratories untuk melakukan uji dan monitoring lingkungan. Dengan begitu, perusahaan bisa mengetahui tingkat emisi yang dibuang sudah sesuai dengan standar atau tidak. Baca Juga Siap Siap Kena Disisentif’ Jika Tidak Uji Emisi Minimal 6 Bulan Sekali! Penggunaan Air Air adalah bahan dasar manusia yang menjadi kunci penting kehidupan. Kebutuhan air dalam industri pun cukup tinggi, seperti dalam industri tekstil yang membutuhkan ribuan liter air hanya untuk membuat satu jenis pakaian. Setelah penggunaan pun, air hasil produksi dari industri tidak bisa dibuang begitu saja. Perlu dilakukan pengukuran baku mutu yang sesuai dengan Nilai Ambang Batas NAB dari air tersebut. Selain itu, perusahaan juga perlu membatasi penggunaan air untuk keberlanjutan lingkungan. Limbah dan Polusi Pengelolaan limbah menjadi kategori yang luas dalam industri dan menjadi masalah industri yang tidak pernah selesai untuk dibahas. Limbah dan polusi sudah menjadi bagian dari industri untuk diatasi dan dikelola secara seksama oleh bisnis. Pengelolaan limbah memang menjadi tanggung jawab industri untuk dikelola dengan manajemen terbaik. Bahkan perlu menggandeng third party untuk mengelolanya. Pemisahan limbah juga perlu dilakukan agar limbah tidak dibuang secara sembarangan dan bisa menyesuaikan dengan jenis limbah yang ada. Kesimpulan Parameter Pencemaran Lingkungan bisa digunakan oleh industri sebagai indikator dalam menganalisa dampak lingkungan terhadap aktivitas industri yang dilakukan. Perusahaan harus berkomitmen untuk melakukan upaya berkelanjutan untuk mengurangi dampak industri terhadap lingkungan. Perusahaan perlu menerapkan program strategis dalam mengintegrasikan metrik lingkungan ke dalam tujuan bisnis. Sehingga bisa membantu perusahaan menuju kesuksesan menjadi industri ramah lingkungan. Tak lupa, untuk menjadi perusahaan ramah lingkungan, Anda perlu melakukan uji dan monitoring lingkungan secara rutin. Anda bisa menggandeng PT Advanced Analytics Asia Laboratories untuk melakukan monitoring lingkungan. Temukan informasinya pengujian hanya di Di zaman modern ini, pembangunan dan perkembangan di berbagai bidang sedang meningkat secara pesat. Hal ini juga didukung oleh pertumbuhan penduduk yang terus mengalami pertambahan di setiap tahunnya, terutama di negara berkembang. Negara berkembang berpacu dengan waktu untuk dapat bertahan hidup dan demi dapat bersaing secara global di tengah zaman yang serba cepat ini. Jika tidak, kemungkinan mereka menjadi negara tertinggal bisa saja terjadi. Sehingga tidak heran berbagai macam cara dilakukan oleh negara berkembang untuk memajukan negaranya, salah satunya melakukan kerja sama dengan negara – negara berjalannya waktu, semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia dan bertujuan untuk memajukan negara pasti akan memberikan manfaat bagi kita semua. Akan tetapi, ada kalanya pembangunan tersebut memberikan dampak negatif berupa kerusakan lingkungan. Rusaknya lingkungan sudah bukan menjadi hal aneh di era seperti saat ini, dan hal tersebut dapat mudah ditemukan terutama di kota – kota yang kita ketahui, kerusakan lingkungan di daerah perkotaan tidak terhitung lagi jumlahnya. Kerusakan itu bisa berupa polusi air, polusi cahaya, polusi tanah, polusi suara, hingga pencemaran udara. Tentunya kerusakan tersebut tidak boleh dianggap sepele, terutama pencemaran udara. Pencemaran udara merupakan kondisi atmosfer bumi yang mengandung lebih dari satu substansi baik kimia, fisik maupun biologi yang mampu membahayakan kesehatan makhluk hidup. Kita tahu sebagai makhluk hidup manusia membutuhkan oksigen untuk bernafas, bisa dibayangkan jika kita tidak dapat menghirup udara bersih lagi di perkotaan. Tentunya kualitas udara di perkotaan jauh dari kata sehat jika dibandingkan udara yang berada di perdesaan atau daerah pegunungan. Pencemaran udara ada berbagai macam bentuk atau jenisnya dan dibedakan berdasarkanAsal TerbentuknyaPrimer suatu bahan kimia yang ditambahkan secara langsung ke udara sehingga konsentrasinya bertambah hingga mencapai titik berbahaya. Seperti kandungan CO2 yang melebihi batas merupakan suatu senyawa kimia yang sangat berbahaya dan berasal dari hasil suatu reaksi kimia tertentu seperti senyawa polutan primer dengan senyawa alami lain seperti Peroxy Acetil Nitrat PAN.TempatPencemaran udara di luar ruangan atau dikenal dengan nama udara bebas dan biasanya berasal dari asap kendaraan bermotor hingga pabrik – pabrik udara di dalam ruangan atau udara tidak bebas. Pencemaran ini dapat berasal dari asap rokok, asap obat nyamuk dan lain sebagainya yang berada di dalam partikel yang biasanya berupa material – material kecil seperti debu dan asap. Bagi beberapa orang debu bisa sangat berbahaya sebab dapat menjadi pemicu munculnya partikel lain yang dapat mencemari udara yaitu dapat berupa virus, bakteri, mineral anorganik air raksa dan timah, bahan organik benzen, klorinasi alkan, dan hidrokarbon.Berbentuk gas biasanya berupa uap yang berasal dari zat padat atau zat cair yang mengalami pemanasan hingga menguap. Seperti contoh Nitrogen NO2, Belerang SO2, H2S, NO, SO3, CO dan COSusunan KimiaOrganik, pencemaran udara mengandung zat seperti karbon, herbisida, beberapa senyawa yang mengandung alkohol dan lain berkebalikan dengan organik yaitu tidak mengandung karbon seperti asam sulfat, amoniak dan lain dan Dampak KesehatanAspeksia, kondisi darah dalam keadaan kekurangan oksigen serta tidak dapat melepaskan karbondioksida. Gangguan ini disebabkan oleh gas monoksida CO, NH3, H2S dan tubuh mengalami keracunan yang disebabkan oleh senyawa kimia berupa timbal, fluor, insektisida dan lain – zat kimia yang dapat mengakibatkan timbulnya iritasi pada tubuh. Zat tersebut berupa nitrogen oksida, SO2 dan lain – zat kimia ini memberikan efek bius hingga tidak sadarkan diri dan dapat ditemukan di dalam ruangan. Misalnya alkohol dan Terjadinya Pencemaran UdaraHasil pembakaran bahan bakar yang berasal dari minyak bumi dari mesin kendaraan. Tidak heran jika di daerah perkotaan kualitas udara sudah tidak dapat dikatakan sehat karena jumlah kendaraan yang terus bertambah setiap tahunnya. Selain itu, kemacetan juga menjadi salah satu penyebab timbulnya pencemaran yang berasal dari pembakaran batu bara, biasanya banyak dilakukan oleh perusahaan pembangkit listrik. Asap yang dihasilkan mengandung nitrogen oksida dan juga oksida asap dari pembakaran batu bara, asap juga bisa berasal dari kebakaran hutan atau lahan, asap rokok, serta akitvitas gunung berapi yang sudah pasti menghasilkan partikel – partikel debu ke pendingin ruangan seperti AC dan lemari pendingin kemungkinan besar melepaskan zat yang dikenal dengan nama CFC Chloro Fluoro Carbon yang dapat merusak serta mencemari pupuk yang berlebihan bisa menghasilkan gas amoniak atau NH3 yang tentunya sangat berbahaya terutama bagi atmosfer sampah yang menggunung dan dibuang bukan pada Pencemaran UdaraMengganggu kesahatan, udara yang kotor dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia seperti menimbulkan infeksi saluran pernafasan atas atau ISPA, asma, batuk, alergi dan lain sebagainya. Menurut WHO pencemaran udara menjadi salah satu pencemaran yang dapat membunuh manusia terbesar di dunia. Jadi semua orang kemungkinan besar dapat terkena gangguan kesehatan akibat pencemaran Global, sudah bukan masalah baru lagi bagi kita. Setiap tahunnya suhu bumi mengalami peningkatan dan itu terjadi di seluruh bagian bumi. Seiring meningkatnya polusi udara, maka tidak heran jika suhu udara juga mengalami kenaikan. Saat ini es yang berada di kutub sudah mencair akibatnya volume air laut ikut mengalami kenaikan dan ada kemungkinan pulau – pulau kecil akan tenggelam Baca Penyebab Bumi Menjadi Panas.Hujan asam, akan timbul saat tingkat keasaman berada di bawah 5,5 dan hal ini disebabkan oleh belerang dan nitrogen yang bereaksi dengan oksigen hingga menghasilkan nitrogen dioksida. Selanjutnya beraksi kembali saat bertemu dengan uap air hingga akhirnya terbentuk asam sulfat dan asam tadi beberapa macam pencemaran udara yang dapat membahayakan kita semua. Semoga dengan begitu kita bisa segara merubah kebiasan yang kemungkinan dapat mencemari udara menjadi lebih buruk. Tags dampak pencemaran udara, macam pencemaran udara, pencemaran udara, penyebab pencemaran udara

pencemaran udara biasanya diukur dengan satuan